Orang-orang berkata," Kehidupan Bagaikan Roda : Kadang-kadang diatas, kadang dibawah, dan kadang hanya berputar-putar," ada juga yang mengatakan kehidupan bagaikan permainan kartu : Anda harus memainkan kartu yang dibagikan kepada Anda."
Apa yang sudah Anda lakukan sepanjang Tahun yang telah terlewati??
Alkitab berkata," Janganlah kamu menjadi serupa dengan Dunia ini, Tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Tuhan : apa yang baik, yang berkenan kepada Tuhan dan yang sempurna." (Roma 12 : 2 AITB )
Satu-satunya waktu orang berpikir " Apa arti hidup" adalah pada saat pemakaman. Anda mungkin berpikir hanya orang bodoh yang akan menjalani kehidupan Tanpa bersiap-siap menghadapi apa yang kita semua Tahu akan terjadi akhirnya. Sama seperti Sembilan bulan yang Anda habiskan di dalam Rahhim Ibu Anda bukanlah suatu Akhir tapi persiapan untuk menghadapi kehidupan, Demikian Juga kehidupan ini merupakan persiapan untuk menghadapi kehidupan berikutnya. Jika Anda memiliki suatu Hubungan dengan Bapa Melalui Yesua, Anda tidak perlu takut akan Kematian. Kematian akan menjadi jam terakhir dari waktu Anda di Dunia, Tapi bukanlah akhir dari Diri Anda.
Perjalanan hidup di dunia akan selalu diikuti oleh proses, pemurnian dan Ujian. Sejak Zaman lampau ketiga hal ini akan terus mewarnai perjalanan Hidup Kita. Lihatlah bagaimana Tuhan menguji Abraham dengan Menyuruhnya mempersembahkan anaknya yang dikasihi dan dinantikan, Ishak. Tuhan juga menguji Yakub ketika dia harus bekerja beberapa tahun tambahan untuk mendapatkan Rachel sebagai Istri. Bahkan tak jarang Pahlawan-Pahlawan Iman di Alkitab juga ada yang mengalami kegagalan melewati ujian Tuhan dalam perjalanan hidup mereka. Sebut saja Adam dan Hawa yang gagal dalam ujian mereka di Taman Eden, Serta Daud yang gagal dalam ujiannya yang diberikan Tuhan pada beberapa peristiwa. Tetapi Alkitab juga memberi kita banyak Teladan dari orang-orang yang lulus dalam Ujian hebat, seperti Yusuf, Rut, Ester, dan Daniel.
Amien......JBU ALL ^_^
Sumber : Renungan Nafiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar